BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Persaingan dunia bisnis yang berperan
mengalirkan berbagai macam barang atau jasa dilakukan semata-mata untuk
kepentingan dirinya, dalam arti untuk mendapatkan keuntungan finansial seperti
laba, melainkan dilakukan juga oleh dunia usaha dengan jalan menyediakan barang
dan jasa yang diperlukan bagi pemenuhan kebutuhan masyarakat. Sekarang ini
banyak sekali perusahaan yang mengalirkan barang atau jasa yang sama jenisnya
khususnya di bidang industri makanan dengan salah satu contohnya yaitu produk
mie instan. Hal ini dapat dilihat dari persaingan antara PT. Sayap Mas Utama
(Wings Group) merek mie Sedaap dengan PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk merek
Indomie.
Pasar
mie instan di Indonesia memang menggiurkan. Ketergantungan masyarakat Indonesia
terhadap mie cepat saji ini cukup besar. Dalam hal ini juga memicu
perusahaan-perusahaan mie instan untuk berkompetisi agar dapat meraih pangsa
pasar dengan menawarkan produk-produk yang dapat memenuhi kebutuhan konsumen.
Hal ini yang menyebabkan konsumen harus dihadapkan oleh beberapa jenis produk
mie instan dengan berbagai merek serta kualitas yang ditawarkan. Tidak heran
jika dari waktu ke waktu banyak perusahaan baru melirik pasar mie instan.
Perkembangan dunia usaha saat ini
telah membawa para pelaku dunia usaha ke persaingan yang sangat ketat untuk
memperebutkan konsumen. Persaingan membuat para pelaku usaha untuk memberikan
yang terbaik kepada konsumen dengan meningkatkan preferensi konsumen, harga
yang murah dan ketersediaan produk. Perusahaan sejenis yang beroperasi dengan
berbagai produk/jasa yang ditawarkan semakin banyak berkembang dan dapat
mempengaruhi sikap konsumen terhadap produk/jasa tersebut.
Berdasarkan latar belakang diatas
maka penulis akan menjelaskan sedikit mengenai pemasaran yang dilakuakan oleh PT Indofood
CBP Sukses Makmur Tbk.
Dalam
memasarkan produk Indomie
1.2 Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas
penulis mempunyai beberapa rumusan masalah antara lain:
1. Bagaimana
produk Indomie?
2. Bagaimana
pemasaran Indomie?
3. Bagaimana
distribusi Indomie?
4. Analisis
produk Indomie?
5. Analisis
pemasaran Indomie?
6. Analisis
distribusi Indomie?
7. Bagaimana
Indomie ditinjau dari Prinsip Syari’ah?
BAB II
KEADAAN UMUM
2.1 Produk
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.
merupakan salah satu perusahaan mie instant dan makanan olahan terkemuka di
Indonesia yang menjadi salah satu cabang perusahaan yang dimiliki oleh Salim Group.
PT Indofood Sukses Makmur (PT ISM), Tbk merupakan produsen mie instan di
Indonesia yang memproduksi mie instan dengan 40 citarasa dan beberapa merek.
Banyaknya produk mie instan yang beredar di pasaran dan persaingan tingkat
produsen yang semakin tinggi, menyebabkan PT ISM, Tbk harus dapat bertahan
dengan baik dan meningkatkan daya saing. Salah satu cara meningkatkan daya
saing adalah perusahaan harus mengoptimalkan kinerja dari fungsi-fungsi yang
ada di perusahaan.
Berdasarkan data PT. Indofood Sukses
Makmur Tbk. (2004-2006), perkembangan produksi mie instan di Indonesia
memperlihatkan suatu peningkatan yang positif, walaupun pada tahun 2006 sempat
mengalami suatu penurunan produksi. Secara kuantitas, produksi mie instan dari
tahun ke tahun mengalami kenaikan dengan tren yang positif. Hal ini menunjukkan
suatu prospek yang cukup baik bagi industri mie instan ini pada masa yang akan
datang.PT. Indofood Sukses Makmur menjadikan mutu dan kepuasan pelanggan
sebagai basis bagi perencanaan yang dilakukan oleh perusahaan. Oleh karena itu
keinginan dan kebutuhan konsumen harus diperhatikan oleh produsen karena
kebutuhan ini akan senantiasa berubah. Perkembangan produk mie instan yang
sudah dianggap sebagai makanan cepat saji dan bahkan sebagai makanan pokok,
menyebabkan tingkat persaingan pada industri mie instan ini semakin tinggi.[1]
Brand name yang digunakan oleh PT
Indofood CBP Sukses Makmur Tbk, adalah Indomie. Satu bungkus Indomie standard
memiliki massa 85 gram, dan terdapat 2 sachet berisi 5 bumbu-bumbuan yang
disertakan yaitu: kecap manis, saus sambal, minyak palm, bubuk perasa dan
bawang goreng. Indomie juga tersedia dalam versi jumbo dengan massa 120 gram
(anonim, 2008), indomie memiliki rasa yang sesuai dengan selera orang
indonesia. Indomie pun selalu berusaha memenuhi keinginan konsumen yang semakin
banyak, terbukti dengan semakin bertambahnya variasi produk indomie.[2]
Indomie memiliki banyak varian rasa,
untuk Indomie goreng antara lain Mi Goreng Spesial Plus, Mi Goreng Special, Mi
Goreng Pedas, Mi Goreng Rasa Ayam dan Mi Goreng Rasa Sate, untuk Mi Kuah antara
lain Mi Goreng Rasa Ayam Bawang, Mi Rasa Kaldu Ayam, Mi Rasa Kari Ayam dengan
Bumbu kari, Mi Kari Ayam dengan Bawang Goreng, Mi Rasa Soto Spesial, Mi Rasa
Kaldu Udang, Mi Rasa baso Sapi, Mi Rasa Sop Ayam, Mi Rasa Soto Mie, Mi Rasa
Ayam Spesial, untuk Indomi Jumbo antara lain Mi Goreng Jumbo Rasa Ayam
Panggang, Mi Goreng Spesial Jumbo, untuk Indomi Mi Kriting Rasa Ayam Cabe Rawit,
Mi Kriting RasaLaksa Spesial, Mi Kriting Goreng Rasa kornet.[3]
Hal lainnya yaitu kemasan, kemasan yang
digunakan oleh produsen terdiri dari tiga bentuk bahan. Pertama, adalah kemasan
utama yang merupakan bungkus langsung suatu produk. Kemasan kedua yaitu bahan
yang melindungi kemasan dan akan dibuang bila produk tersebut hendak digunakan.
Ketiga kemasan pengiriman yaitu kemasan yang diperlukan untuk pengangkutan.
Pada umumnya, produk mi instan menggunakan kemasan primer yang terbuat dari
plastik, alumunium foil dan mangkok,
serta kemasan pengiriman menggunakn kartom.[4]
2.2 Pemasaran
Dominasi
PT Indofood Sukses Mandiri Tbk begitu kuat walaupun sudah terjadi pergeseran.
Tahun 2002 Indomie menguasai sekitar 90% pasar mie instan, tahun lalu menurun
menjadi 75%. Sisa yang 25% dikeroyok merk mie instan lainnya. Kemunduran itu
patut di waspadai. Apalagi baru-baru ini muncul produk-produk baru, seperti mie
sedap milik PT Sayap Mas Utama yang merupakan group dari kelompok Wing yang
diluncurkan pada mei 2003 dan baru didistribusikan di pulau jawa dan bali,
namun namanya sudah mulai diperbincangkan di kalangan pembeli di warung-warumh,
bahkan pasar swalayan.
Tentang
srategi menghadapi persaingan, Indofood akan menerapakan strategi Mastering The
Present, Pre-empiting The future. Strategi ini antara lain fokus kepada organic
growth, memanfaatkan competitive advantage melalui scale, scope, span dan
speed. Selain itu akan menjalankan program cost efficiency and cost cutting. Di
samping itu tetap melanjutkan segmentasi para komsumennya dengan memperkenalkan
produk-produk dengan higher price and highter margin.
Keberhasilan
Indomie terus bercukul di urutan teratas Top Brand adalah berkat konsistensi
indomie dalam menjalankan strategi kunci 3A:
1.
Acceptabillity,
yaitu rasa indomie yang sudah bisa diterima di lidah konsumen (product).
2.
Avalaibility,
produk indomie mudah diperoleh dimana saja (place).
3.
Affordability,
tercermin dari harga eceran indomie yang terjangkau (price).[5]
Promosi bertujuan untuk
mengkomunikasikan dan memperkenalkan suatu produk pada pasar sasarannya.
Promosi dapat membentuk persepsi yang diinginkan dan memberikan rangsangan
untuk membeli produk yang ditawarkan.
Produk indofood banyak di promosikan
melalui: media elektronik dan cetak, papan billboard di jalan-jalan besar,
menjadi sponsor acara, dan mengadakan ajang membuat jingle untuk indomie.
Indomie mempunyai taglineyang sangat sederhana namun pas dan ringan untuk
didengar dan di ingat oleh masyarakat yaitu, “indomie seleraku”. Nama yang singkat, seerhana namun unik, mudah
diingat, menjadi beberapa faktor dari keberhasilan tersebut. Masyarakt
Indonesia sendiri beranggapan bahwa nama atau merk indomie berasal dari
kepanjangan indonesia-mie sehingga menimbulkan asumsi bahwa indomie membawa
jati diri bangsa.
Promosi bertujuan untuk
mengkomunikasikan dan memperkenalkan suatu produk pada pasar sasarannya.
Promosi dapat membentuk persepsi yang diinginkan dan memberikan rangsangan
untuk membeli produk yang ditawarkan.
Indomie
secara tidak langsung terpromosikan karena sering menajadi salah satu bantuan makanan untuk korban bencana alam
baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Banyak warga negara Indonesia di
negeri lain yang sering membawa produk ini ke negara mereka tinggal sebagai
salah satu makanan instan favorit. Indomie kini bukan hanya dapat dijumpai di
Indonesia, tetapi juga di Amerika Serikat, Australia, bebrbagai negara di Asia,
Afrika bahkan Eropa.[6]
2.3 Distribusi
Menurut Kotler (1991) Saluran distribusi adalah sekelompok
perusahaan atau perseorangan yang memiliki hak pemilikan atas produk atau
membantu memindahkan hak pemilikan produk atau jasa ketika akan dipindahkan
dari produsen ke konsumen.
Pengaruh biaya promosi dan biaya
distribusi tehadap penjualan pada PT Indofood Sukses Makmur Tbk. Dalam bauran
pemasaran dikenal dengan produk, harga, promosi, dan distribusi yang tujuannya
untuk meningkatkan penjualan. Promosi adalah kegiatan pemasaran yang sangat penting
bagi perusahaanuntuk memperkenalkan produknya kepada konsumen, sedangkan
diatribusi merupakan proses pendistribusian produk dan jasa yang sesuai dan
teerorganisir sehingga terjadi keefektifan penjualan.
Saluran
distribusi dipakai oleh semua perusahaan untuk memproduksi barang yang baik, namun
banyak pula yang gagal memenuhi target pasarnya. Keadaan ini disebabkan oleh
kebijakan distribusi yang kurang tepat sehingga barang yang dihasilakan kurang
laku dipasar dan menyebabkan banyak konsumen merasa kurang puas. Dengan
demikian, saluran distribusi memiliki peranan penting bagi kelangsungan hidup
dan tumbuh perusahaan.[7]
Jenis Saluran
Distribusi Mie Instant INDOMIE
Produsen Wholesaler Retailer Konsumen
Karena, produk mie instant tahan
lama dan tidak mudah rusak sehingga produk INDOMIE tidak ada masalah jika
menggunakan saluran distribusi yang panjang. Jadi dari produsen menyalurkan ke
wholesaler (pedagang besar) lalu disalurkan kembali (biasanya dibeli) retailer
(pedagang pengecer) seperti warung- warung dan akhirnya sampai ke tangan
konsumen.
Jenis
Saluran Distribusi Mie Instant INDOMIE
Agent Midlemant
Karena, produk mie instant INDOMIE
dalam saluran distribusinya tidak memiliki tanggung jawab terhadap produk yang
sudah dibeli baik dalam partai besar maupun partai pengecer.
Jenis
Saluran Distribusi Mie Instant INDOMIE
Pedagang
Nasional
Karena, produk mie instant INDOMIE
dalam saluran distribusinya berskala NASIONAL. Melayani permintaan dari
berbagai wilayah di Indonesia, sabang sampai merauke. Selain itu, kini INDOMIE
dapat lebih memuaskan permintaan produk INDOMIE dengan memastikan stocknya
cukup di gerai- gerai INDOMARET retailer selain di warung- warung pada umumnya.
Sebenarnya,
saluran distibusi PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk sudah mendunia. Tidak hanya mencukupi
permintaan dalam negeri. Namun Negara Australia, Eropa hingga Amerika telah
akrab dengan produk- produk Indofood.
Namun
Indofood pun hanya ada di beberapa mini market (sejenis Indomaret) dan biasanya
stock terbatas.
Jenis-Jenis
/ Macam-Macam Saluran Distribusi Mie Instant INDOMIE
Ekstensif
Karena,
produk mie instant INDOMIE dalam saluran distribusinya menggunakan Saluran
Distribusi yang luas. Banyak menggunakan terutama retailer atau pedagang
pengecer. Sehingga Saluran Distribusi yang digunakan sebanyak- banyaknya untuk
terus menjaga permintaan agar tidak ada loss demand.
BAB III
ANALISIS
3.1 Pemasaran
Pemasaran
adalah suatu proses sosial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan
apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan
secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.
Dari
segi pemasaran dalam media elektronik maupun media cetak, produk indomie sering
menggunakan budaya-budaya nusantara dalam tema pemasarannya. Dan juga dalam
iklan indomie yang bertema “satu selera” iklan indomie menggunakan bahasa
daerah dan menggunakn model iklan yang merupakan anak muda dimaksudkan untuk
membawa spirit pemudayang aktif dan penuh semangat. Sselain itu juga agar
indomie tidak kehilanagan pasar dari
generasi muda.
3.2 Distribusi
Pendistribusian
adalah kegiatan pemasaran yang berusaha memperlancar serta mempermudah
penyampaian produk dan jasa dari produsen kepada konsumen sehingga pengguna
akhir sebagai tujuan akhir dapat memperoleh barang yang dibutuhkan tepat waktu. Sebaik- baik apapun suatu
produk dihasilkan dan dipromosikan, namun jika kesediaannya tidak dijamin
keberadaannya (sulit didapat) konsumen pun pasti akan enggan untuk bertahan
pada produk tersebut.
Itulah
sebabnya INDOMIE sebagai mie instant yang menguasai pasar (market share tebesar)
dan leader terus berupaya memuaskan konsumennya bukan hanya dlam inovasi
rasa dan produk namun juga dalam menjaga kesediaan barang. Hal ini didukung
dengan saluran distribusi yang lancar dan tidak terlalu panjang tahapannya,
sehingga produk cepat sampai ke tangan konsumen akhir (pengguna) dan juga
bekerjasama dengan gerai- gerai retailer seperti INDOMARET yang kini hampir ada
di setiap wilayah pedesaan atau semi desa.
3.3 Tanggapan Konsumen
Perilaku pembelian seseorang dapat
dikatakan sesuatu yang unik. Selain itu konsumen berasal dari beberapa segmen,
sehingga apa yang diinginkan dan dibutuhkan juga berbeda. Masih terdapat banyak
faktor yang berpengaruh terhadap minat beli konsumen. Produsen perlu memahami
perilaku konsumen terhadap iklan atau merek yang ada di pasar, selanjutnya
perlu dilakukan berbagai cara untuk membuat konsumen tertarik terhadap produk
yang dihasilkan.
Seiring
pertumbuhan ekonomi, iklan menjadi sangat penting karena konsumen potensial
akan memperhatikan iklan dari produk yang ia akan beli. Fungsi iklan selain
sebagai promosi juga berfungsi (Kotler : 2000) menginformasikan suatu produk
atau jasa ataupun perusahaan dan sebagai media untuk mengingatkan konsumen
terhadap sesuatu produk atau jasa.
Dalam pembahasan ini saya akan
memaparkan hasil penelitian yang diperoleh dari penyebaran kuisioner yang
terdiri dari 20 pertanyaan kepada 60 responden yang mengkonsumsi mie instan
indomie di Cilodong Depok yang bertujuan Untuk mengetahui apakah ada pengaruh
iklan televisi terhadap minat beli konsumen Mie Instan Indomie versi Beda
Generasi Satu Selera di Cilodong Depok.
Berdasarkan hasil kuesioner maka
diperoleh hasil sebesar 12,4 % menyatakan sangat setuju, 41,5% menyatakan
setuju, 31,8% menyatakan cukup setuju, 9% menyatakan tidak setuju, 6%
menyatakan setuju secara keseluruhan pernyataan bahwa pengaruh iklan televisi
terhadap minat beli konsumen mie instan indomie versi beda generasi satu selera
di Cilodong Depok Dari
perhitungan tersebut, bahwa χ2 hitung 12,91196 lebih besar dari χ2 tabel
sebesar 9,48773 maka ha diterima ho ditolak.
Jadi
kesimpulannya ada pengaruh iklan televisi terhadap minat beli konsumen mie
instan indomie versi beda generasi satu selera di Cilodong Depok.
3.4
Prinsip Syariah
Label halal produk pada dasarnya meruang lingkup
produk pangan yang diatur di dalam Undang-Undang No. 7 Tahun 1996 Tentang
Pangan. Pangan sebagaimana dikatakan dalam Pasal 1 ayat (1) Undang-Undang No. 7
Tahun 1996 adalah : “Segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air,
baik yang diolah maupun tidak diolah, yang diperuntukkan sebagai makanan atau
minuman bagi konsumsi manusia, termasuk bahan tambahan pangan, bahan baku
pangan dan bahan lain yang digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan dan atau
pembuatan makanan atau minuman”. Sedangkan label pangan pada undang-undang ini
diartikan sebagai “Setiap keterangan mengenai pangan yang berbentuk gambar,
tulisan, kombinasi keduanya, atau bentuk lain yang disertakan pada pangan,
dimasukkan ke dalam, ditempelkan pada, atau merupakan bagian kemasan pangan“.
Wajdi (2000:1-2) mengatakan,
secara normatif–empiris label dan iklan pangan memiliki beberapa fungsi :
1)
Sebagai sumber informasi. Label pangan dan iklan merupakan
sumber informasi bagi konsumen tentang suatu produk pangan karena konsumen
tidak dapat langsung bertemu dengan pelaku usahanya.
2)
Label dan iklan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan
bagi konsumen untuk menentukan pilihan. Konsumen kritis tentu saja terlebih
dahulu membaca label dan iklan dengan cermat, teliti dan melakukan perbandingan
dengan produk lain dari segi komposisi, berat bersih, harga dan lain-lain
sebelum membeli dan menjatuhkan pilihan (Pasal 4 UU No. 8 Tahun 1999).
3)
Label dan iklan dapat digunakan sebagai sarana mengikat transaksi.
Label dan iklan harus bersifat mengikat. Segala sesuatu yang diinformasikan
dalam label dan yang dijanjikan dalam iklan, harus dapat dibuktikan
kebenarannya. Iklan harus legal, terukur, jujur dan objektif. Pelaku usaha
harus bersedia dituntut apabila ternyata label dan iklannya tidak terbukti
benar.
Dari uraian di atas maka pada dasarnya
label adalah suatu tanda yang dilekatkan pada suatu produk yang dapat
dikonsumsi oleh masyarakat, dimana label tersebut menentukan keadaan serta
keterangan dari produk yang bersangkutan. Produk indomie sesuai dengan syariat
yang telah ditentukan oleh islam.
Dari hal pemasaran, pemasaran dalam
islam adalah bentuk muamalah yang dibenarkan dalam islam, sepanajang dalam
segala proses transaksinya terpelihara dari hal-hal terlarang oleh ketentuan
syariah. Dalam syariah merketing, seluruh proses, baik proses penciptaan,
proses perubahan nilai (value), tidak boleh ada hal-halyang bertentangan dengan
akad dan prinsip-prinsip muamalah yang islami. Dan juga dalam pemasaran (promosi),
pebisnis muslim juga menghindari iklan porno, bohonh, dan promosi yang
menghalalkan berbagai cara.
Jadi dapat disimpulkan dari penjelasan
di atas, bahwa produk indomie dari sisi pemasarannya halal, karena tidak
mengandung sisi yang dilarang agama islam, seperti porno, bohonh, dan promosi
yang menghalalkan berbagai cara.
Sedangkan dalam hal distribusi dalam
pespektif islam memepunyai dua landasan yaitu tauhid dan jujur. Dan distribusi
yang dilarang dalam islam yaitu penimbunan dan juga monopoli. Dan juga dalam
hal distribusi, pebisnis miuslim juga juga tidak diperbolehkan untuk mendzalimi
pebisnis lainnya.
Jadi dapat disimpulkan dari penjelasan
di atas, bahwa produk indomie dari hal distribusi berdasar dengan prinsip
syari’ah. Karena distribusi produk indomie menggunakan wholesaler (pedagang besar)
lalu disalurkan kembali (biasanya dibeli) retailer (pedagang pengecer) seperti
warung- warung dan akhirnya sampai ke tangan konsumen. Dan juga terhindar dari sifat mendzalimi pebisnis
lain. Tapi masih dapat memungkinkan terjadi penyelewengan dari prinsip syariah
ketika produk indomie berada di wholesher, dan wholesher tersebut menimpun
ataupun juga memonopoli produk indomie.
BAB
IV
PENUTUP
4.1
Kesimpulan
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.
merupakan salah satu perusahaan mie instant dan makanan olahan terkemuka di
Indonesia yang menjadi salah satu cabang perusahaan yang dimiliki oleh Salim Group.
PT Indofood Sukses Makmur (PT ISM), Tbk merupakan produsen mie instan di
Indonesia yang memproduksi mie instan dengan 40 citarasa dan beberapa merek.
Banyaknya produk mie instan yang beredar di pasaran dan persaingan tingkat
produsen yang semakin tinggi, menyebabkan PT ISM, Tbk harus dapat bertahan
dengan baik dan meningkatkan daya saing. Salah satu cara meningkatkan daya
saing adalah perusahaan harus mengoptimalkan kinerja dari fungsi-fungsi yang
ada di perusahaan.
Tentang
srategi menghadapi persaingan, Indofood akan menerapakan strategi Mastering The
Present, Pre-empiting The future. Strategi ini antara lain fokus kepada organic
growth, memanfaatkan competitive advantage melalui scale, scope, span dan
speed. Selain itu akan menjalankan program cost efficiency and cost cutting. Di
samping itu tetap melanjutkan segmentasi para komsumennya dengan memperkenalkan
produk-produk dengan higher price and highter margin.
Saluran distribusi dipakai oleh semua perusahaan
untuk memproduksi barang yang baik, namun banyak pula yang gagal memenuhi target
pasarnya. Keadaan ini disebabkan oleh kebijakan distribusi yang kurang tepat
sehingga barang yang dihasilakan kurang laku dipasar dan menyebabkan banyak
konsumen merasa kurang puas. Dengan demikian, saluran distribusi memiliki
peranan penting bagi kelangsungan hidup dan tumbuh perusahaan.
Jenis Saluran
Distribusi Mie Instant INDOMIE
Produsen Wholesaler Retailer
Konsumen
Berdasarkan penjelasan di bab II dan bab
III produk indomie di tinjau dari produk dapat dikatakan produk yang halal.
Kemudian di tinjau dari segi distribusi produk
indomie juga sesuai dengan prinsip syari’ah. Dan terakhir di tinjau dari
segi pemasaran (iklan) produk indomie juga berdasar pada prinsip syaria’ah
karena tidak mengandung iklan porno,
bohonh, dan promosi yang menghalalkan berbagai cara.
Daftar
Pustaka
http://ervinkurnia88.wordpress.com/2013/04/06/analisis-produk-pt-indofood-sukses-makmur-tbk/
http://haryadhaagustian.wordpress.com/2009/05/31/strategi-indomie-merajai-pasar-mie-instan/
http://the-marketerss.com/achives/strategi-jitu-indomie-dalam-menangkap-peluang-pasar.html
http://ferdi2811030009.blogspot.com/2010/07/strategi-pemasaran-indomie.html?m=1
http://suwiraputra.wordpress.com//2011/08/02/strategy-indomie-merajai-pasar-mie-instant/
http://dikapratiwirh.blogspot.com/2012/09/sejarah-ptindofood-cbp-sukses-makmur-tbk.html?m=1
[1] http://ervinkurnia88.wordpress.com/2013/04/06/analisis-produk-pt-indofood-sukses-makmur-tbk/
[2] http://haryadhaagustian.wordpress.com/2009/05/31/strategi-indomie-merajai-pasar-mie-instan/
[3] `http://the-marketerss.com/achives/strategi-jitu-indomie-dalam-menangkap-peluang-pasar.html
[4]
http://ferdi2811030009.blogspot.com/2010/07/strategi-pemasaran-indomie.html?m=1
[5]
http://suwiraputra.wordpress.com//2011/08/02/strategy-indomie-merajai-pasar-mie-instant/
[6]
http://dikapratiwirh.blogspot.com/2012/09/sejarah-ptindofood-cbp-sukses-makmur-tbk.html?m=1
[7] http://suwiraputra.wordpress.com//2011/08/02/strategy-indomie-merajai-pasar-mie-instant/