Kamis, 09 Januari 2014

manajemen pemasaran produk indomie



BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang Masalah
 Persaingan dunia bisnis yang berperan mengalirkan berbagai macam barang atau jasa dilakukan semata-mata untuk kepentingan dirinya, dalam arti untuk mendapatkan keuntungan finansial seperti laba, melainkan dilakukan juga oleh dunia usaha dengan jalan menyediakan barang dan jasa yang diperlukan bagi pemenuhan kebutuhan masyarakat. Sekarang ini banyak sekali perusahaan yang mengalirkan barang atau jasa yang sama jenisnya khususnya di bidang industri makanan dengan salah satu contohnya yaitu produk mie instan. Hal ini dapat dilihat dari persaingan antara PT. Sayap Mas Utama (Wings Group) merek mie Sedaap dengan PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk merek Indomie.
Pasar mie instan di Indonesia memang menggiurkan. Ketergantungan masyarakat Indonesia terhadap mie cepat saji ini cukup besar. Dalam hal ini juga memicu perusahaan-perusahaan mie instan untuk berkompetisi agar dapat meraih pangsa pasar dengan menawarkan produk-produk yang dapat memenuhi kebutuhan konsumen. Hal ini yang menyebabkan konsumen harus dihadapkan oleh beberapa jenis produk mie instan dengan berbagai merek serta kualitas yang ditawarkan. Tidak heran jika dari waktu ke waktu banyak perusahaan baru melirik pasar mie instan.
Perkembangan dunia usaha saat ini telah membawa para pelaku dunia usaha ke persaingan yang sangat ketat untuk memperebutkan konsumen. Persaingan membuat para pelaku usaha untuk memberikan yang terbaik kepada konsumen dengan meningkatkan preferensi konsumen, harga yang murah dan ketersediaan produk. Perusahaan sejenis yang beroperasi dengan berbagai produk/jasa yang ditawarkan semakin banyak berkembang dan dapat mempengaruhi sikap konsumen terhadap produk/jasa tersebut.
Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis akan menjelaskan sedikit mengenai pemasaran yang dilakuakan oleh PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.
Dalam memasarkan produk Indomie


1.2  Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas penulis mempunyai beberapa rumusan masalah antara lain:
1.      Bagaimana produk Indomie?
2.      Bagaimana pemasaran Indomie?
3.      Bagaimana distribusi Indomie?
4.      Analisis produk Indomie?
5.      Analisis pemasaran Indomie?
6.      Analisis distribusi Indomie?
7.      Bagaimana Indomie ditinjau dari Prinsip Syari’ah?













BAB II
KEADAAN UMUM
           
2.1 Produk
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. merupakan salah satu perusahaan mie instant dan makanan olahan terkemuka di Indonesia yang menjadi salah satu cabang perusahaan yang dimiliki oleh Salim Group. PT Indofood Sukses Makmur (PT ISM), Tbk merupakan produsen mie instan di Indonesia yang memproduksi mie instan dengan 40 citarasa dan beberapa merek. Banyaknya produk mie instan yang beredar di pasaran dan persaingan tingkat produsen yang semakin tinggi, menyebabkan PT ISM, Tbk harus dapat bertahan dengan baik dan meningkatkan daya saing. Salah satu cara meningkatkan daya saing adalah perusahaan harus mengoptimalkan kinerja dari fungsi-fungsi yang ada di perusahaan.
Berdasarkan data PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. (2004-2006), perkembangan produksi mie instan di Indonesia memperlihatkan suatu peningkatan yang positif, walaupun pada tahun 2006 sempat mengalami suatu penurunan produksi. Secara kuantitas, produksi mie instan dari tahun ke tahun mengalami kenaikan dengan tren yang positif. Hal ini menunjukkan suatu prospek yang cukup baik bagi industri mie instan ini pada masa yang akan datang.PT. Indofood Sukses Makmur menjadikan mutu dan kepuasan pelanggan sebagai basis bagi perencanaan yang dilakukan oleh perusahaan. Oleh karena itu keinginan dan kebutuhan konsumen harus diperhatikan oleh produsen karena kebutuhan ini akan senantiasa berubah. Perkembangan produk mie instan yang sudah dianggap sebagai makanan cepat saji dan bahkan sebagai makanan pokok, menyebabkan tingkat persaingan pada industri mie instan ini semakin tinggi.[1]
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/thumb/c/c1/Indomie_Goreng_Spesial.jpg/250px-Indomie_Goreng_Spesial.jpg   
Brand name yang digunakan oleh PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk, adalah Indomie. Satu bungkus Indomie standard memiliki massa 85 gram, dan terdapat 2 sachet berisi 5 bumbu-bumbuan yang disertakan yaitu: kecap manis, saus sambal, minyak palm, bubuk perasa dan bawang goreng. Indomie juga tersedia dalam versi jumbo dengan massa 120 gram (anonim, 2008), indomie memiliki rasa yang sesuai dengan selera orang indonesia. Indomie pun selalu berusaha memenuhi keinginan konsumen yang semakin banyak, terbukti dengan semakin bertambahnya variasi produk indomie.[2]
Indomie memiliki banyak varian rasa, untuk Indomie goreng antara lain Mi Goreng Spesial Plus, Mi Goreng Special, Mi Goreng Pedas, Mi Goreng Rasa Ayam dan Mi Goreng Rasa Sate, untuk Mi Kuah antara lain Mi Goreng Rasa Ayam Bawang, Mi Rasa Kaldu Ayam, Mi Rasa Kari Ayam dengan Bumbu kari, Mi Kari Ayam dengan Bawang Goreng, Mi Rasa Soto Spesial, Mi Rasa Kaldu Udang, Mi Rasa baso Sapi, Mi Rasa Sop Ayam, Mi Rasa Soto Mie, Mi Rasa Ayam Spesial, untuk Indomi Jumbo antara lain Mi Goreng Jumbo Rasa Ayam Panggang, Mi Goreng Spesial Jumbo, untuk Indomi Mi Kriting Rasa Ayam Cabe Rawit, Mi Kriting RasaLaksa Spesial, Mi Kriting Goreng Rasa kornet.[3]
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/thumb/c/c7/Indomie.jpg/250px-Indomie.jpg
Hal lainnya yaitu kemasan, kemasan yang digunakan oleh produsen terdiri dari tiga bentuk bahan. Pertama, adalah kemasan utama yang merupakan bungkus langsung suatu produk. Kemasan kedua yaitu bahan yang melindungi kemasan dan akan dibuang bila produk tersebut hendak digunakan. Ketiga kemasan pengiriman yaitu kemasan yang diperlukan untuk pengangkutan. Pada umumnya, produk mi instan menggunakan kemasan primer yang terbuat dari plastik, alumunium  foil dan mangkok, serta kemasan pengiriman menggunakn kartom.[4]    

2.2 Pemasaran       
            Dominasi PT Indofood Sukses Mandiri Tbk begitu kuat walaupun sudah terjadi pergeseran. Tahun 2002 Indomie menguasai sekitar 90% pasar mie instan, tahun lalu menurun menjadi 75%. Sisa yang 25% dikeroyok merk mie instan lainnya. Kemunduran itu patut di waspadai. Apalagi baru-baru ini muncul produk-produk baru, seperti mie sedap milik PT Sayap Mas Utama yang merupakan group dari kelompok Wing yang diluncurkan pada mei 2003 dan baru didistribusikan di pulau jawa dan bali, namun namanya sudah mulai diperbincangkan di kalangan pembeli di warung-warumh, bahkan pasar swalayan.
            Tentang srategi menghadapi persaingan, Indofood akan menerapakan strategi Mastering The Present, Pre-empiting The future. Strategi ini antara lain fokus kepada organic growth, memanfaatkan competitive advantage melalui scale, scope, span dan speed. Selain itu akan menjalankan program cost efficiency and cost cutting. Di samping itu tetap melanjutkan segmentasi para komsumennya dengan memperkenalkan produk-produk dengan higher price and highter margin.
            Keberhasilan Indomie terus bercukul di urutan teratas Top Brand adalah berkat konsistensi indomie dalam menjalankan strategi kunci 3A:
1.      Acceptabillity, yaitu rasa indomie yang sudah bisa diterima di lidah konsumen (product).
2.      Avalaibility, produk indomie mudah diperoleh dimana saja (place).
3.      Affordability, tercermin dari harga eceran indomie yang terjangkau (price).[5]

Promosi bertujuan untuk mengkomunikasikan dan memperkenalkan suatu produk pada pasar sasarannya. Promosi dapat membentuk persepsi yang diinginkan dan memberikan rangsangan untuk membeli produk yang ditawarkan.
           
Produk indofood banyak di promosikan melalui: media elektronik dan cetak, papan billboard di jalan-jalan besar, menjadi sponsor acara, dan mengadakan ajang membuat jingle untuk indomie. Indomie mempunyai taglineyang sangat sederhana namun pas dan ringan untuk didengar dan di ingat oleh masyarakat yaitu, “indomie seleraku”. Nama yang singkat, seerhana namun unik, mudah diingat, menjadi beberapa faktor dari keberhasilan tersebut. Masyarakt Indonesia sendiri beranggapan bahwa nama atau merk indomie berasal dari kepanjangan indonesia-mie sehingga menimbulkan asumsi bahwa indomie membawa jati diri bangsa.
Promosi bertujuan untuk mengkomunikasikan dan memperkenalkan suatu produk pada pasar sasarannya. Promosi dapat membentuk persepsi yang diinginkan dan memberikan rangsangan untuk membeli produk yang ditawarkan.
            Indomie secara tidak langsung terpromosikan karena sering menajadi salah satu  bantuan makanan untuk korban bencana alam baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Banyak warga negara Indonesia di negeri lain yang sering membawa produk ini ke negara mereka tinggal sebagai salah satu makanan instan favorit. Indomie kini bukan hanya dapat dijumpai di Indonesia, tetapi juga di Amerika Serikat, Australia, bebrbagai negara di Asia, Afrika bahkan Eropa.[6]
2.3 Distribusi
Menurut Kotler (1991) Saluran distribusi adalah sekelompok perusahaan atau perseorangan yang memiliki hak pemilikan atas produk atau membantu memindahkan hak pemilikan produk atau jasa ketika akan dipindahkan dari produsen ke konsumen.
Pengaruh biaya promosi dan biaya distribusi tehadap penjualan pada PT Indofood Sukses Makmur Tbk. Dalam bauran pemasaran dikenal dengan produk, harga, promosi, dan distribusi yang tujuannya untuk meningkatkan penjualan. Promosi adalah kegiatan pemasaran yang sangat penting bagi perusahaanuntuk memperkenalkan produknya kepada konsumen, sedangkan diatribusi merupakan proses pendistribusian produk dan jasa yang sesuai dan teerorganisir sehingga terjadi keefektifan penjualan.
            Saluran distribusi dipakai oleh semua perusahaan untuk memproduksi barang yang baik, namun banyak pula yang gagal memenuhi target pasarnya. Keadaan ini disebabkan oleh kebijakan distribusi yang kurang tepat sehingga barang yang dihasilakan kurang laku dipasar dan menyebabkan banyak konsumen merasa kurang puas. Dengan demikian, saluran distribusi memiliki peranan penting bagi kelangsungan hidup dan tumbuh perusahaan.[7]
            Jenis Saluran Distribusi Mie Instant INDOMIE
Produsen          Wholesaler          Retailer           Konsumen
            Karena, produk mie instant tahan lama dan tidak mudah rusak sehingga produk INDOMIE tidak ada masalah jika menggunakan saluran distribusi yang panjang. Jadi dari produsen menyalurkan ke wholesaler (pedagang besar) lalu disalurkan kembali (biasanya dibeli) retailer (pedagang pengecer) seperti warung- warung dan akhirnya sampai ke tangan konsumen.
Jenis Saluran Distribusi Mie Instant INDOMIE
Agent Midlemant
            Karena, produk mie instant INDOMIE dalam saluran distribusinya tidak memiliki tanggung jawab terhadap produk yang sudah dibeli baik dalam partai besar maupun partai pengecer.
Jenis Saluran Distribusi Mie Instant INDOMIE
Pedagang Nasional
            Karena, produk mie instant INDOMIE dalam saluran distribusinya berskala NASIONAL. Melayani permintaan dari berbagai wilayah di Indonesia, sabang sampai merauke. Selain itu, kini INDOMIE dapat lebih memuaskan permintaan produk INDOMIE dengan memastikan stocknya cukup di gerai- gerai INDOMARET retailer selain di warung- warung pada umumnya.
Sebenarnya, saluran distibusi PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk sudah mendunia. Tidak hanya mencukupi permintaan dalam negeri. Namun Negara Australia, Eropa hingga Amerika telah akrab dengan produk- produk Indofood. Namun Indofood pun hanya ada di beberapa mini market (sejenis Indomaret) dan biasanya stock terbatas.
Jenis-Jenis / Macam-Macam Saluran Distribusi Mie Instant INDOMIE
Ekstensif
Karena, produk mie instant INDOMIE dalam saluran distribusinya menggunakan Saluran Distribusi yang luas. Banyak menggunakan terutama retailer atau pedagang pengecer. Sehingga Saluran Distribusi yang digunakan sebanyak- banyaknya untuk terus menjaga permintaan agar tidak ada loss demand.









BAB III
ANALISIS

3.1 Pemasaran
            Pemasaran adalah suatu proses sosial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.
asamihishochi.files.wordpress.com.jpg
            Dari segi pemasaran dalam media elektronik maupun media cetak, produk indomie sering menggunakan budaya-budaya nusantara dalam tema pemasarannya. Dan juga dalam iklan indomie yang bertema “satu selera” iklan indomie menggunakan bahasa daerah dan menggunakn model iklan yang merupakan anak muda dimaksudkan untuk membawa spirit pemudayang aktif dan penuh semangat. Sselain itu juga agar indomie tidak  kehilanagan pasar dari generasi muda.
           

3.2 Distribusi
Pendistribusian adalah kegiatan pemasaran yang berusaha memperlancar serta mempermudah penyampaian produk dan jasa dari produsen kepada konsumen sehingga pengguna akhir sebagai tujuan akhir dapat memperoleh barang yang dibutuhkan tepat waktu. Sebaik- baik apapun suatu produk dihasilkan dan dipromosikan, namun jika kesediaannya tidak dijamin keberadaannya (sulit didapat) konsumen pun pasti akan enggan untuk bertahan pada produk tersebut.
Itulah sebabnya INDOMIE sebagai mie instant yang menguasai pasar (market share tebesar) dan leader terus berupaya memuaskan konsumennya bukan hanya dlam inovasi rasa dan produk namun juga dalam menjaga kesediaan barang. Hal ini didukung dengan saluran distribusi yang lancar dan tidak terlalu panjang tahapannya, sehingga produk cepat sampai ke tangan konsumen akhir (pengguna) dan juga bekerjasama dengan gerai- gerai retailer seperti INDOMARET yang kini hampir ada di setiap wilayah pedesaan atau semi desa.
3.3 Tanggapan Konsumen
            Perilaku pembelian seseorang dapat dikatakan sesuatu yang unik. Selain itu konsumen berasal dari beberapa segmen, sehingga apa yang diinginkan dan dibutuhkan juga berbeda. Masih terdapat banyak faktor yang berpengaruh terhadap minat beli konsumen. Produsen perlu memahami perilaku konsumen terhadap iklan atau merek yang ada di pasar, selanjutnya perlu dilakukan berbagai cara untuk membuat konsumen tertarik terhadap produk yang dihasilkan.
Seiring pertumbuhan ekonomi, iklan menjadi sangat penting karena konsumen potensial akan memperhatikan iklan dari produk yang ia akan beli. Fungsi iklan selain sebagai promosi juga berfungsi (Kotler : 2000) menginformasikan suatu produk atau jasa ataupun perusahaan dan sebagai media untuk mengingatkan konsumen terhadap sesuatu produk atau jasa.
Dalam pembahasan ini saya akan memaparkan hasil penelitian yang diperoleh dari penyebaran kuisioner yang terdiri dari 20 pertanyaan kepada 60 responden yang mengkonsumsi mie instan indomie di Cilodong Depok yang bertujuan Untuk mengetahui apakah ada pengaruh iklan televisi terhadap minat beli konsumen Mie Instan Indomie versi Beda Generasi Satu Selera di Cilodong Depok.
Berdasarkan hasil kuesioner maka diperoleh hasil sebesar 12,4 % menyatakan sangat setuju, 41,5% menyatakan setuju, 31,8% menyatakan cukup setuju, 9% menyatakan tidak setuju, 6% menyatakan setuju secara keseluruhan pernyataan bahwa pengaruh iklan televisi terhadap minat beli konsumen mie instan indomie versi beda generasi satu selera di Cilodong Depok Dari perhitungan tersebut, bahwa χ2 hitung 12,91196 lebih besar dari χ2 tabel sebesar 9,48773 maka ha diterima ho ditolak.
Jadi kesimpulannya ada pengaruh iklan televisi terhadap minat beli konsumen mie instan indomie versi beda generasi satu selera di Cilodong Depok.

3.4 Prinsip Syariah
logo-halal-mui.jpg
            Label halal produk pada dasarnya meruang lingkup produk pangan yang diatur di dalam Undang-Undang No. 7 Tahun 1996 Tentang Pangan. Pangan sebagaimana dikatakan dalam Pasal 1 ayat (1) Undang-Undang No. 7 Tahun 1996 adalah : “Segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air, baik yang diolah maupun tidak diolah, yang diperuntukkan sebagai makanan atau minuman bagi konsumsi manusia, termasuk bahan tambahan pangan, bahan baku pangan dan bahan lain yang digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan dan atau pembuatan makanan atau minuman”. Sedangkan label pangan pada undang-undang ini diartikan sebagai “Setiap keterangan mengenai pangan yang berbentuk gambar, tulisan, kombinasi keduanya, atau bentuk lain yang disertakan pada pangan, dimasukkan ke dalam, ditempelkan pada, atau merupakan bagian kemasan pangan“.
Wajdi (2000:1-2) mengatakan, secara normatif–empiris label dan iklan pangan memiliki beberapa fungsi :
1)      Sebagai sumber informasi. Label pangan dan iklan merupakan sumber informasi bagi konsumen tentang suatu produk pangan karena konsumen tidak dapat langsung bertemu dengan pelaku usahanya.
2)      Label dan iklan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi konsumen untuk menentukan pilihan. Konsumen kritis tentu saja terlebih dahulu membaca label dan iklan dengan cermat, teliti dan melakukan perbandingan dengan produk lain dari segi komposisi, berat bersih, harga dan lain-lain sebelum membeli dan menjatuhkan pilihan (Pasal 4 UU No. 8 Tahun 1999).
3)      Label dan iklan dapat digunakan sebagai sarana mengikat transaksi. Label dan iklan harus bersifat mengikat. Segala sesuatu yang diinformasikan dalam label dan yang dijanjikan dalam iklan, harus dapat dibuktikan kebenarannya. Iklan harus legal, terukur, jujur dan objektif. Pelaku usaha harus bersedia dituntut apabila ternyata label dan iklannya tidak terbukti benar.
Dari uraian di atas maka pada dasarnya label adalah suatu tanda yang dilekatkan pada suatu produk yang dapat dikonsumsi oleh masyarakat, dimana label tersebut menentukan keadaan serta keterangan dari produk yang bersangkutan. Produk indomie sesuai dengan syariat yang telah ditentukan oleh islam.
Dari hal pemasaran, pemasaran dalam islam adalah bentuk muamalah yang dibenarkan dalam islam, sepanajang dalam segala proses transaksinya terpelihara dari hal-hal terlarang oleh ketentuan syariah. Dalam syariah merketing, seluruh proses, baik proses penciptaan, proses perubahan nilai (value), tidak boleh ada hal-halyang bertentangan dengan akad dan prinsip-prinsip muamalah yang islami. Dan juga dalam pemasaran (promosi), pebisnis muslim juga menghindari iklan porno, bohonh, dan promosi yang menghalalkan berbagai cara.
Jadi dapat disimpulkan dari penjelasan di atas, bahwa produk indomie dari sisi pemasarannya halal, karena tidak mengandung sisi yang dilarang agama islam, seperti porno, bohonh, dan promosi yang menghalalkan berbagai cara.
Sedangkan dalam hal distribusi dalam pespektif islam memepunyai dua landasan yaitu tauhid dan jujur. Dan distribusi yang dilarang dalam islam yaitu penimbunan dan juga monopoli. Dan juga dalam hal distribusi, pebisnis miuslim juga juga tidak diperbolehkan untuk mendzalimi pebisnis lainnya.
Jadi dapat disimpulkan dari penjelasan di atas, bahwa produk indomie dari hal distribusi berdasar dengan prinsip syari’ah. Karena distribusi produk indomie menggunakan wholesaler (pedagang besar) lalu disalurkan kembali (biasanya dibeli) retailer (pedagang pengecer) seperti warung- warung dan akhirnya sampai ke tangan konsumen. Dan juga terhindar dari sifat mendzalimi pebisnis lain. Tapi masih dapat memungkinkan terjadi penyelewengan dari prinsip syariah ketika produk indomie berada di wholesher, dan wholesher tersebut menimpun ataupun juga memonopoli produk indomie.

           

   


BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
            PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. merupakan salah satu perusahaan mie instant dan makanan olahan terkemuka di Indonesia yang menjadi salah satu cabang perusahaan yang dimiliki oleh Salim Group. PT Indofood Sukses Makmur (PT ISM), Tbk merupakan produsen mie instan di Indonesia yang memproduksi mie instan dengan 40 citarasa dan beberapa merek. Banyaknya produk mie instan yang beredar di pasaran dan persaingan tingkat produsen yang semakin tinggi, menyebabkan PT ISM, Tbk harus dapat bertahan dengan baik dan meningkatkan daya saing. Salah satu cara meningkatkan daya saing adalah perusahaan harus mengoptimalkan kinerja dari fungsi-fungsi yang ada di perusahaan.
Tentang srategi menghadapi persaingan, Indofood akan menerapakan strategi Mastering The Present, Pre-empiting The future. Strategi ini antara lain fokus kepada organic growth, memanfaatkan competitive advantage melalui scale, scope, span dan speed. Selain itu akan menjalankan program cost efficiency and cost cutting. Di samping itu tetap melanjutkan segmentasi para komsumennya dengan memperkenalkan produk-produk dengan higher price and highter margin.
Saluran distribusi dipakai oleh semua perusahaan untuk memproduksi barang yang baik, namun banyak pula yang gagal memenuhi target pasarnya. Keadaan ini disebabkan oleh kebijakan distribusi yang kurang tepat sehingga barang yang dihasilakan kurang laku dipasar dan menyebabkan banyak konsumen merasa kurang puas. Dengan demikian, saluran distribusi memiliki peranan penting bagi kelangsungan hidup dan tumbuh perusahaan.
           
Jenis Saluran Distribusi Mie Instant INDOMIE
Produsen          Wholesaler          Retailer           Konsumen
Berdasarkan penjelasan di bab II dan bab III produk indomie di tinjau dari produk dapat dikatakan produk yang halal. Kemudian di tinjau dari segi distribusi produk  indomie juga sesuai dengan prinsip syari’ah. Dan terakhir di tinjau dari segi pemasaran (iklan) produk indomie juga berdasar pada prinsip syaria’ah karena tidak mengandung iklan porno, bohonh, dan promosi yang menghalalkan berbagai cara.
















Daftar Pustaka

http://ervinkurnia88.wordpress.com/2013/04/06/analisis-produk-pt-indofood-sukses-makmur-tbk/
http://haryadhaagustian.wordpress.com/2009/05/31/strategi-indomie-merajai-pasar-mie-instan/
http://the-marketerss.com/achives/strategi-jitu-indomie-dalam-menangkap-peluang-pasar.html
http://ferdi2811030009.blogspot.com/2010/07/strategi-pemasaran-indomie.html?m=1
http://suwiraputra.wordpress.com//2011/08/02/strategy-indomie-merajai-pasar-mie-instant/
http://dikapratiwirh.blogspot.com/2012/09/sejarah-ptindofood-cbp-sukses-makmur-tbk.html?m=1



[1] http://ervinkurnia88.wordpress.com/2013/04/06/analisis-produk-pt-indofood-sukses-makmur-tbk/
[2] http://haryadhaagustian.wordpress.com/2009/05/31/strategi-indomie-merajai-pasar-mie-instan/
[3] `http://the-marketerss.com/achives/strategi-jitu-indomie-dalam-menangkap-peluang-pasar.html
[4] http://ferdi2811030009.blogspot.com/2010/07/strategi-pemasaran-indomie.html?m=1
[5] http://suwiraputra.wordpress.com//2011/08/02/strategy-indomie-merajai-pasar-mie-instant/
[6] http://dikapratiwirh.blogspot.com/2012/09/sejarah-ptindofood-cbp-sukses-makmur-tbk.html?m=1
[7] http://suwiraputra.wordpress.com//2011/08/02/strategy-indomie-merajai-pasar-mie-instant/

sistem perbandingan ekonomi



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Setiap negara di dunia ini pasti menggunkan suatu sistem pereknomian. Demi mengatur perekonomian negara tersebut. Ada tiga sistem perekonomian yang dua sistem perekonomian yang dominan digunakan oleh nengara-negara di dunia ini. Yakni sistem perekonomian kapitalis (liberal) dan satu lagi sistem perekonomian Sosialis. Tapi, masih ada satu lagi sistem perekonomian yang saat ini digadang-gadang menjadi solusi dari sistem perekonomian yang dua tadi. Yakni sistem perekonomian syariah (islam).
Maka dari itu penulis akan menjelaskan sedikit tentang tentng sistem perekonomian kapitalis (liberal), sosialis, dan sistem ekonomi syariah (islam).

B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas penulis mempunyai beberapa rumusan masalah, antara lain:
1.    Apa pengertian dari sistem ekeonomi?
2.    Bagaiman sistem perekonomian Kapitalis dan unsurnya?
3.    Bagaiman sistem perekonomian Sosilis dan unsurnya?
4.    Bagaiman sistem perekonomian Islam dan unsurnya?




BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Sistem Perekonomian
Sistem berasal dari bahasa Latin (systema) dan bahasa Yunani (sustema) adalah satu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi, atau energi untuk mencapai suatu tujuan.[1]  Menurut Davis.G.B sistem secara fisik adalah kumpulan dari elemen-elemen yang beroperasi bersaama-sama untuk menyelesaikan suatu masalah. Sedangkan menurut Indrajit: sistem mengandung arti kumpulan-kumpulan dari komponrn-komponenyang dimiliki unsur keterikatan antara satu sama lain.[2]
Jadi, secara umum pengertian sistem adalah perangkat unsur yang teratur saling keterikatan sehingga membentuk suatu totalitas.
Sistem perekonomian adalah sistem yang digunakan oleh suatu negara untuk mengalokasikan sumber daya yang dimilikinya baik kepada individu maupun oganisasi di negara tersebut.[3] Menurut Dumayri (1996) sistem ekonomi adalah suatu sistem yang mengatur serta menjalin hubungan ekonomi antar manusia dengan seperakat kelembagaan dalam suat tatanan kehiupan, selanjutnya dikatakannya pula bahwa sistem ekonomi tidaklah harus berdiri sendiri, tetapi berkaitan dengan pandangan, pola, dan filsafat hidup masyarakat tempatnya berpijak.
Sistem ekonomi merupakan perpaduan dari aturan-aturan atau cara-cara yang menjadi satu kesatuandan digunakan untuk mencapai tujuan dalam perekonomian. Suatu sistem dapat diibaratkan seperti lingkaran-lingkaran kecil yang   saling berhubungan satu dengan yang lainnya. Lingkaran-lingkaran kecil tersebut merupakan subsistem. Perbedaan penerapan sistem ekonomi dapat terjadi karena perbedaan sistem pemerintahan maupun perbedaan pemilikan sumber daya suatu negara.[4]
Sistem ekonomi dapat berfungsi sebagai:
1.      Sarana pendorong untuk melakukan produksi
2.      Cara atau metode untuk mengorganisasi kegiatan individu
3.      Menciptakan mekanisme tertentu agar distribusi barang dan jasa terlaksana dengan baik.
Adapun sistem ekonomi yang digunakan oleh negara di dunia ini, antara lain:
1)      Sistem ekonomi kapitalis
2)      Sistem ekonomi sosialis
3)      Sistem ekonomi islam.

B. Sistem Ekonomi Kapitalis dan Unsurnya
            Kapitalisme adalah sistem perekonomian yang memberikan kebebasan secara penuh kepada setiap orang melaksanakan kegiatan perekonomian seperti memproduksi barang, menjual barang, menyalurkan barang dan lain sebagainya. Dalam sistem ini pemerintah bisa turut ambil bagian untuk memastikan kelancaran dan keberlangsungan kegiatan perekonomian yang berjalan, tetapi bisa juga pemerintah tidak ikut campur dalam ekonomi.
            Dalam perekonomian kapitalis setiap warga dapat mengatur nasibnya sendiri sesuai dengan kemampuannya. Semua orang bebas bersaing dalam bisnis untu memperoleh laba sebesar-besarnya. Semua orang bebas melakukan kompetisi untuk memenangkan persaingan bebas dengan berbagai cara.[5]
Ideologi kapitalisme didasarkan pada pandangan Adam Smith (1729-1790 M) yang menekankan pada sistem ekonomi pasar, yang kadang-kadang juga disebut sisitem ekonomi liberal. Prinsip-prinsip dasar suatu masyarakat kapitalis, menurut teori klasik Adam Smith, terdiri dari milik pribadi (private property), motif mencari laba (the profit motive), dan persaingan sempurna (free competion).
            Konsep ini menunjukkan bahwa “kapitalisme” adalah suatu sistem yang secara jelas ditandai oleh berkuasannya “kapital”. Selanjutnya, sistem kapitalisme modern, sebagaimana dikatakan oleh para pakar sosiologi; Light, Keller dan Coluhm menganut asumsi-asumsi lain, yaitu pemupukan modal (capital accumulation), penciptaan kekayaan (the creation of wealth), dan ekspansionisme. Hal ini adalah pengembangan dari kapitalisme klasik yang bersifat hedonoistic-personality atau individual.[6]
            Unsur (prinsip dasar) sisitem ekonomi Kapitalis:[7]
1.      Kebebasan memiliki harta secara keseluruhan
Setiap negara mengetahui hak kebebasan individu untuk memiliki harta perseorangan. Setiap individu dapat memiliki, membeli, dan menjual hartanya menurut yang dikehendakitanpa hambatan. Individu mempunyai kuasa penuh terhadap hartanya dan bebas menggunakan sumber-sumber ekonomi menuru cara yang dikehendaki. Setiap individu berhak menikmati manfaat yang diperoleh dari produksi dan distribusi serat bebas untuk melakukan pekerjaan.
2.      Kebebasan ekonomi dan pasar bebas
Setiap individu berhak mendirikan, mengorganisasikan, dan mengelola perusahaan yang diinginkan. Individu juga berhak terjun dalam semua bidang perniagaan dan memperoleh sebanyak-banyaknya keuntungan. Negara tidak boleh campur tangan dalam semua kegiatan ekonomi yang bertujuan untuk mencari keuntungan, selagi aktivitas yang dilakukan itu sah dan menurut peraturan negara tersebut. Berdasarkan prinsip ekonomi dan tuntunannya, yaitu: persaingan bebas, tiap individu dapat menggunakan potensi fisiknya, mental dan sumber-sumber yang tersedia untuk dimanfaatkan bagi kepentingan individu tersebut.
3.      Ketimpangan ekonomi
Dalam sisitem ekonomi kapitalis, modal merupakan sumber yang produksi dan sumber kebebasan. Individu-individu yang dimiliki modal lebih besar akan menikmati hak dan kebebasan. Individu-individu yang memiliki modal lebih besar akan menikmati hak kebebasan yang lebih baik untuk mendapatkan hasil yang sempurna. Ketidaksamaan kesempatan mewujudkan jurang perbedaan di antara golongan kaya bertambah kaya dan yang miskin bertambah miskin.
C. Sistem Ekonomi Sosialis dan Unsurnya
            Sosialis adalah suatu sistem perekonomian yang memberikan kebebasan yang cukup besar kepada setiap orang untuk melaksanakan kegiatan ekonomi tetapi denagn campur tangan pemerintah. Pemerintah masuk ke dalam perekonomian untuk mengatur tata kehidupan perekonomian negara serta jenis-jenis perekonomian yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara seperti air, listrik, telekomunikasi, gas ing, dan lain sebagainya.
            Sistem ekonomi sosialis adalah suatu sistem ekonomi dengan kebijakan atau teoriyang bertujuan untuk memperoleh suatu distribusi yang lebih baik dengan tindakan otoritas demokratisasi terpusat dan kepadanya perolehan produksi kekayaan yang lebih baik daripada yang kini beralaku sebagaimana yang diharapakan.
            Sistem sosialis (socialist sistem) berpandangan bahwa kemakmuran individu hanya mungkin tercapai bila berfondasikan kemakmuran bersama. Sebagaima konsekuensinya, penguasaan individu atas aset-aset ekonomi atau faktor-faktor produksi sebagian besar kepemilikan sosial.[8]   
Dalam Encyclopaedia Britannica, sosialisme adalah suatu kebijakan dalam sistem ekonomi atau teori yang bertujuan untuk memperoleh suatu distribusi yang lebih baik dengan tindakan otoritas demokratis pusat, dan kepadanya perolehan produksi kekayaan yang lebih baikdaripada yang kini berlaku sebagaiman mestinya diarahkan. Menurut Joad, berbagai tindakan yang dianjurkan sosialisme terhadap masyarakat adalah:
1)      “penghapusan miik pribadi atas alat produksi,
2)      Sifat dan luasnya industri dan produksi mengabdi kepada kebutuhan sosial dan bukan kepada motif laba,
3)      Dalam kapitalisme daya penggerak adalh laba pribadi. Hal ini akan digantikan oleh pelayanan sosial”.
Aliran sosialis muncul sejak permulaan abad sembilan belas, setelah kebobrokan sistem ekonomi kapitalisme tersingkap secar sempurna. Tersingkapnya kebobrokan kapitalisme ini setelah masyarkat di Eropa dan Rusia  menderita akibat kezaliman sistem ini dan banyaknya kesalahn didalamnya. Maka muncullah ideologi-ideologi sosialisme.
Menurut Taqyuddin an-Nabani mencatat ada tiga prinsip pada aliran sosialis yang berbeda dengan aliran-aliran ekonomi sebelumnya:
1. Mewujudkan kesamaan (equqlity) secara riil.
2. Menghapus  pemilikan individu (private property) secara keseluruhan atau sebagainya.
3. Mengatur produksi dan distribusi secara kolektif.
Pada dasarnya, sosilaisme itu sebagaimana dinyatakan oleh Marx, tidak dilandasi oleh moral apa pun dan hanya didasarkan atas materealisme dialekrika (dialectical materealism); sedangkan kapitalisme sebagai ideologi sekuler, sebaliknya dikatakan netral terhadap moral. Pada kenyataannya, sosialisme matxis dengan pengaruh ajaran dialektikannya membiarkan terjadinya ketidakadilan yang dilakukan oleh suatu kelompok terhadap kelompok lainnya dan bahkan penghancuran suatu kelompok oleh kelompok lainnya.[9]
Unsur (prinsip dasar) sisitem ekonomi sosialis:
1)      Pemilika harta oleh negara
Seluruh bentuk produksi dan sumber pendapatan menjadi milik negara atau masyarakat keseluruhan. Hak individu untuk memiliki harta atau memanfaatkan produksi tidak diperbolehkan. Dengan demikian, individu secara langsung tidak memiliki hak kepemilikan.
2)   Kesamaan ekonomi
Sisitem ekonomi sosialis menyatakan (walaupun sulit ditemui disemua negara komunis) bahwa hak-hak indiviu dalam suatu bidang ekonomi ditentukan oleh prinsip kesamaan. Setiap individu disediakan kebutuhan hidup menurut keperluan masing-masing.
3)   Disiplin politik
Untuk mencapai tujuan diatas, keseluruhan negara diletakkan di bawah peraturan kaum buruh, yang mengambil alih semua aturan produksi dan distribusi. Kebebasan ekonomi serta hak pemilikan harta dihapuskan sama sekali.[10]

C. Sistem Ekonomi Islam dan Unsurnya
            Ekonomi islam dibangun atas dasar agama islam, karenannya ia merupakan bagian tak terpisahkan (integral) dari agama Islam. Sebagai derivasi dari agama Islam, ekonomi islam akan mengikuti agama islam dalam berbagai aspeknya. Islam adalah sisitem kehidupan (way of life), di mana islam telah menyediakan berbagai perangkat aturan yang lengkap bagi kehidupan manusia, termasuk dalam bidang ekonomi. Beberapa aturan ini bersifat pasti dan berlaku permanen, sementara beberapa yang bersifat kontekstual sesuai dengan situasi dan kondisi. Penggunaan agama sebagai dasar ilmu pengetahuan telah menimbulkan diskusi panjang dikalangan ilmuwan, meskipun sejarah telah membuktikan bahwa hal ini adalah keniscayaan.[11]
            M. A. Manan (1992:19) didalam bukunya yang berjudul “Teori dan  Praktik Ekonomi Islam” menyatakan bahwa ekonomi Islam adalah ilmu pengetahuan sosial yang mempelajari masalah ekonomi rakyat yang diilhami oleh nilai-nilai islam. Sementara itu, H. Halide berpendapat bahwa yang dimaksud dengan ekonomi islam ialah kumpulan-kumpulan dasar-dasar umum ekonomi yang disimpulkan dari Al-Qur’an dan sunnah yang ada hubungannya dengan urusan ekonomi (dalam Daud Ali, 1988:3)
            Sistem ekonomi islam ialah sekumpulan dasar-dasar umum ekonomi yang di simpulkan dari Al-Qur’an dan sunnah, dan merupakan bangunan perekonomian yang di dirikan atas landasan dasar-dasar tersebut yang sesuai dengan kondisi lingkungan dan masa.[12]
       Unsur (prinsip dasar) sistem ekonomi Islam:[13]
1. Kebebasan individu
Individu mempunyai hak kebebasan sepenuhnya untuk berpendapat atau membuat suatu keputusan yang dianggap perlu dalam sebuah negara islam. Tanpa kebebasan tersebut, individu muslim tidak dapat melaksanakan kewajiban mendasar dan penting dalam menikmati kesejahteraan dan menghindari terjadinya kekacauan dalam masyarakat.

2. Hak terhadap harta
Islam  mengakui hak individu untuk memiliki harta. Walaupun demikian, ia memberikan batasan tertentu supaya kebebasan itu tidak merugikan kepentingan masyarakat umum.
3. Ketidaksamaan ekonomi dalam batas yang wajar
Islam mengakui adanaya ketidaksamaan ekonomi di antara orang perorang, tetapi tidak membiarkannya menjadi bertambah luas. Ia mencoba menjadikan perbedaan tersebut dalam batas-batas yang wajar,  adil, dan tidak berlebihan.
4. Kesamaan sosial
Islam tidak menganjurkan kesamaan ekonomi, tetapi mendukung dan menggalakkan kesamaan sosial sehingga sehingga sampai tahap bahwa kekayaan negara yang dimiliki tidak hanya dinikmati oleh sekelompok tertentu masyarat itu. Di samping itu, amat penting setiap individu dalam sebuah negara (Islam) mempunyai peluang yang sama untuk berusaha mendapatkan pekerjaan atau menjalankan berbagai aktivitas ekonomi.
5. Jaminan sosial
Setiap individu mempunyai hak untuk hidup dalam sebuah negara islam; dan setiap warga negara dijamin untuk memperoleh kebutuhan pokoknya masing-masing. Memang menjadi tugas dan tanggung jawab utama bagi sebuah negara islam untuk menjamin setiap warga negara, dalam memenuhi kebutuhannya sesuai dengan prinsip “hak untuk hidup”. Dan terdapat persamaan sepenuhnya di antara warga negara apabila kebutuhan pokoknya telah terpenuhi.
6. Distribusi kekayaan secara meluas
Islam mencegah pemupukan kekayaan pada kelompok kecil tertentu orang dan menganjurkan distribusi kekayaan kepada semua lapisan masyarakat. Untuk mencapai tujuan ini, islam mengambil beberapa langkah positif dan negatif.


7.  Larangan memupuk kekayaan
Sistem ekonomi islam melarang individu mengumpulkaan harta keyaan secara berlebihan dan mengambil langkah-langkah yang perlu untuk mencegah perbuatan yang tidak baik tersebut supaya tidak terjadi dalam negara.
8. Larangan terhadap oraganisasi antisosial
Sistem ekonomi sosial melarang semua praktik yang merusak dan antisosial yang terdapat dalam masyarakat, misalnya berjudi, minum arak, riba, memumpik harta, pasar gelap, dan sebagainya.
9. Kesejahteraan individu dan masyarakat
Islam mengakui kesejahteraan individu dan kesejahteraan sosial masyarakat yang saling melengkapi satu dengan yang lain, bukannya saling melengkapi saling bersaing dan bertentangan antar mereka. Sistem ekonomi islam mencoba meredakan konflik ini sehingga terwujud kemanfaatan bersama.  

Tabel perbandingan sistem ekonomi[14]


Sistem ekonomi
insintif
kepemilikann
Mekanisme informasi dan koordinasi
Pengambilan keputusan

Kapitalis
material
Mutlak individu
Mekanisme pasar
Desentralistik

Sosialis
Norma sosial
Mutlak negara
Negara
Sentralistik

Iisl  Islam
Mashlahah (dunia dan akhirat)
Individul, sosial negara atas dasr mashlahah
Mekanisme pasar yang adil
Musyawarah berbasis mashlahah

BAB III
PENUTUP
     A. Kesimpulan
            Berdasarkan pembahasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa sistem ekonomi merupakan perpaduan dari aturan-aturan atau cara-cara yang menjadi satu kesatuandan digunakan untuk mencapai tujuan dalam perekonomian. Dan sistem ekonomi yang digunakan itu sangatlah banyak. Tapi, penulis hanya menjelaskan tiga sistem ekonomi yaitu: sistem ekonomi Kapitalis, Sosialis, dan sistem ekonomi Islam. Dalam sistem ekonomi kapitalis setiap warga dapat mengatur nasibnya sendiri sesuai dengan kemampuannya. Semua orang bebas bersaing dalam bisnis untu memperoleh laba sebesar-besarnya. Semua orang bebas melakukan kompetisi untuk memenangkan persaingan bebas dengan berbagai cara. Sedangkan unsurnya yakni kebebasan memiliki harta secara keseluruhan, kebebasan ekonomi dan pasar bebas, dan ketimpangan ekonomi.
            Sistem ekonomi sosialis adalah suatu sistem ekonomi dengan kebijakan atau teoriyang bertujuan untuk memperoleh suatu distribusi yang lebih baik dengan tindakan otoritas demokratisasi terpusat dan kepadanya perolehan produksi kekayaan yang lebih baik daripada yang kini beralaku sebagaimana yang diharapakan. Dan unsurnya antara lain: pemilika harta oleh negara, kesamaan ekonomi, dan disiplin politik.
       Dan yang terakhir sistem ekonomi islam ialah sekumpulan dasar-dasar umum ekonomi yang di simpulkan dari Al-Qur’an dan sunnah, dan merupakan bangunan perekonomian yang di dirikan atas landasan dasar-dasar tersebut yang sesuai dengan kondisi lingkungan dan masa. Dan unsur dari sistem ekonomi islam ialah: kebebasan individu, hak terhadap harta, ketidaksamaan ekonomi dalam batas yang wajar, kesamaan sosial, distribusi kekayaan secara meluas, larangan memupuk kekayaan, larangan terhadap oraganisasi antisosial, dan distribusi kekayaan secara meluas
Daftar Pustaka

Azis, Abdul dan Ulfah, Maryamah. Kapita Selekta Ekonomi Islam Kontemporer. Bandung.: Alfabata. 2010.
Abdullah, Boedi. Peradaban Pemikiran Ekonomi Islam. Bandung: Pustaka Setia. 2010.
Pusat Kajian dan Pengembangan Ekonomi Islam (P3EI). Ekonomi Islam. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. 2008
http://id.m.wikipedia.org/wiki/sistem
http://pengertianahli.com/2013/08/pengertian-sistem-menurut-para-ahli.html?m=1
http://id.m.wikipedia.org/wiki/sistem_perekonomian
http://kinanahirah.wordpress.com/2012/05/23/perbedaan-sistem-ekonomi-sosialis-kapitalis-dan-islam/
http://thedarkancokullujaba.blogspot.com/2012/09/macam-dan-pengertian-sistem-ekonomi.html?=1








 


[1] http://id.m.wikipedia.org/wiki/sistem
[2] http://pengertianahli.com/2013/08/pengertian-sistem-menurut-para-ahli.html?m=1
[3] http://id.m.wikipedia.org/wiki/sistem_perekonomian
[4] http://thedarkancokullujaba.blogspot.com/2012/09/macam-dan-pengertian-sistem-ekonomi.html?=1
[5] http://kinanahirah.wordpress.com/2012/05/23/perbedaan-sistem-ekonomi-sosialis-kapitalis-dan-islam/
[6] Azis, Abdul dan Ulfah, Maryamah. Kapita Selekta Ekonomi Islam Kontemporer. Bandung.: Alfabata. 2010. Hal:2
[7] Abdullah, Boedi. Peradaban Pemikiran Ekonomi Islam. Bandung: Pustaka Setia. 2010. Hal: 349-350
[8] http://kinanahirah.wordpress.com/2012/05/23/perbedaan-sistem-ekonomi-sosialis-kapitalis-dan-islam/
[9] Ibid. Azis, Abdul dan Ulfah, Maryamah. Kapita Selekta Ekonomi Islam Kontemporer. Bandung.: Alfabata. 2010. Hal: 5-8
[10] Abdullah, Boedi. Peradaban Pemikiran Ekonomi Islam. Bandung: Pustaka Setia. 2010. Hal: 357
[11] Pusat Kajian dan Pengembangan Ekonomi Islam (P3EI). Ekonomi Islam. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. 2008. Hal:13
[12] http://kinanahirah.wordpress.com/2012/05/23/perbedaan-sistem-ekonomi-sosialis-kapitalis-dan-islam/
[13] Abdullah, Boedi. Peradaban Pemikiran Ekonomi Islam. Bandung: Pustaka Setia. 2010. Hal: 459-360
[14] Pusat Kajian dan Pengembangan Ekonomi Islam (P3EI). Ekonomi Islam. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. 2008. Hal: 81