Pada siang itu
Laras berjalan kaki seperti biasa, menyusuri trotoar kota menuju toko buku
langganannya. Tidak sedikit orang di pinggir kota yang ditemui Laras sedang
membaca tulisan Laras di koran warta kota. Dan dari semua orang yang membaca
tulisan tersebut belum ada yang tahu siapa penulis yang sebenarnya. Sesampainya di toko buku Laras di sapa oleh
salah satu pegawai toko, pagi mbak Laras, pagi juga. Laras memang di
kenal dekat dengan semua pegawai toko tersebut, selain karena Laras sering
membeli buku dan membaca buku di perpustakaan yang ada di toko tersebut. Laras
juga sering ngobrol atau pun berbagi ilmu dengan para pegawai yang ada toko
tersebut.
Setelah menemukan
beberapa buku sastra lama, Laras duduk di pojok meja di salah satu sudut
perpustakaan. Tempat tersebut merupakan tempat favorit Laras. Dengan beberapa
buku yang ditumpuk di depan laras, laras membaca dengan sangat konsentrasi.
Karena laras berharap dapat menemukan inspirasinya yang baru untuk tulisannya
di koran warta kota.
Adipati di
pagi itu tidak ada jam kuliah bingung mau ngapain. Adipati menelpon Roni.
Ron, hari ini ada kerjaan gak. Ikut aku ke perpustakaan di toko
buku Perdana yuk.
Haduh, gak bisa di, aku ada kerjaan di rumah.
Iya sudah kalau gitu ron.
Iya di, maaf ya.
Iya gak papa ron.
Setelah menelepon Roni,
adipati mendapat pesan dari Anton yang ternyata tidak bisa menemani Adipati.
Setelah mandi dan sarapan pagi. Adipati mengeluarkan sepeda motornya dari
bagasi.
Mama Adipati bertanya, mau kemana di, kok pakai motor?
Mau ke toko buku ma,
Sama siapa?
Sendirian saja ma, Roni dan Anton ada kerjaan katanya.
Iya sudah hati-hati.
Iya ma.
Setelah mengendarai sepeda motornya Adipati sampai di toko buku
perdana. Setelah Adipati masuk seperti Laras ternyata salah satu dari pegawai
ada yang menyapa adipati, Siang kak Adipati, apa kabar? Iya, kabar baik. Jawab
adipati. Adipati langsung menuju rak dari salah satu penulis sastra lama.
Tetapi adipati tidak menemukan buku
tersebut. Dan akhirnya adipati mengambil beberapa buku dari penulis yang lain,
Dan dengan buku tulis yang di bawanya adipati duduk di tengah meja panjang di tengah ruangan tersebut.
Sebenarnya adipati
melihat seseorang yang duduk di pojok ruangan tersebut tidak hanya hari itu
tapi sudah beberapa kali. Tetapi karena sikap cueknya adipati pun acuh pada
seseorang tersebut. Mungkin karena Adipati belum tahu karena seseorang yang
duduk tersebut adalah penulis amatir yang di kagumi karyanya.
Begitupun dengan
laras sebenarnya sudah beberapa kali melihat Adipati di perpustakaan tersebut
maupun ditempat lain. Tapi seperti Adipati sikap cuek laras tidak terkalahkan
meskipun sosok adipati begitu tampan dan menawan.
Mereka berdua pun
membaca buku hingga mentari sudah menyudutkan dirinya di sisi barat. Setelah mengembalikan
buku-buku yang mereka baca, Adipati tidak langsung pulang. Adipati masih
mencari buku-buku terbaru untk di beli dan di baca di rumah. Sedangkan Laras
langsung pulang ke rumah dengan menyusuri trotoar kota di bawah lampu-lampu yang
tak lagi terang.
Sesampainya di
rumah laras tidak langsung istirahat, setelah mendapat beberapa referensi yang
dia dapat tadi siang. Laras melanjutkan tulisan-tulisannya untuk di koran warta
kota. Masih seperti biasanya lagu dari second text tetap mengiringi
Laras di malam yang gelap. Dan Laras pun masih menaruh harap akan draf bukunya
dapat diterbitkan.
Bersambung.
Nantikan kisah selanjutnya akan kah draf Laras akan benar-benar jadi dibukukan?
dan bagaimana Adipati akan kah menemukan inspirasi untuk menulis?
dan akan kah mereka berdua dapat saling mengenal dengan sifat mereka yang seperti itu?
Tunggu chapter 06 minggu depan.
catatan:
1. cerita ini hanya fiktif, apabila ada kesamaan nama, tempat atau yang lainnya penulis minta maaf, karena itu tulis untuk memperdalam cerita.
2. apabila dari teman-teman ada yang ingin memberikan komentar ataupun saran, silahkan ditulis melalui kolom komentar.
#SalamKreatif
Bersambung.
Nantikan kisah selanjutnya akan kah draf Laras akan benar-benar jadi dibukukan?
dan bagaimana Adipati akan kah menemukan inspirasi untuk menulis?
dan akan kah mereka berdua dapat saling mengenal dengan sifat mereka yang seperti itu?
Tunggu chapter 06 minggu depan.
catatan:
1. cerita ini hanya fiktif, apabila ada kesamaan nama, tempat atau yang lainnya penulis minta maaf, karena itu tulis untuk memperdalam cerita.
2. apabila dari teman-teman ada yang ingin memberikan komentar ataupun saran, silahkan ditulis melalui kolom komentar.
#SalamKreatif